JawabanTTS Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS hewan endemik jawa barat yang hampir punah . Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Daftar Isi 10 Hewan Khas Jawa yang Terancam Punah 1. Macan Tutul Jawa 2. Badak Jawa 3. Banteng Jawa 4. Owa Jawa 5. Elang Jawa 6. Surili 7. Kancil 8. Kukang Jawa 9. Landak Jawa 10. Lutung Jawa Solo - Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar yang memiliki beragam jenis flora dan fauna yang hidup di alam liar. Dengan kekayaan yang dimiliki tersebut, diharapkan agar masyarakat Indonesia turut membantu menjaga dan melestarikan keberadaan flora dan fauna yang telah menetapkan tanggal 3 Maret sebagai Hari Satwa Liar Sedunia World Wildlife Day. Di hari tersebut masyarakat di seluruh dunia diajak untuk mensyukuri keanekaragaman jenis satwa dan puspa liar untuk meningkatkan kesadaran mengenai dampak positif konservasi dan demi melawan kejahatan terhadap flora dan saat ini ada banyak hewan atau fauna yang keberadaannya mulai terancam punah. Berikut ini daftar hewan endemik khas Jawa yang terancam punah. 1. Macan Tutul JawaMacan Tutul atau Macan Kumbang merupakan hewan khas Pulau Jawa yang hampir punah. Salah satu penyebab dari punahnya hewan ini karena berkurangnya habitat alami atau hutan di daerah Jawa. Bahkan diperkirakan pada tahun 2008 jumlah Macan Tutul yang tercatat di Kawasan Konservasi seluruh Pulau Jawa hanya sebanyak 350-700 ekor Badak JawaBadak Jawa merupakan jenis satwa langka yang masuk ke dalam 25 spesies prioritas utama konservasi Pemerintah Indonesia. Dikutip dari populasi badak jawa yang tercatat pada tahun 2019 hanya sebanyak 68 individu Banteng JawaBanteng Jawa merupakan jenis spesies tersendiri yang berbeda dengan banteng Kalimantan dan terpisah secara genetik dengan sapi peliharaan. Dikutip dari laman Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KSDAE, Wiratno menyebutkan bahwa saat ini populasi Banteng Jawa yang tersisa di alam liar diperkirakan hanya tersisa kurang dari Owa JawaOwa Jawa merupakan jenis fauna yang memiliki suara yang sangat nyaring bahkan suaranya dapat terdengar hingga sejauh 1 km. Dilansir dari laman jumlah Owa Jawa yang hidup hingga saat ini diperkirakan jumlahnya tidak lebih dari ekor. Bahkan daerah sebaran Owa Jawa juga semakin sempit dan hanya terbatas pada kantong-kantong hutan hujan tropis yang terdapat di Jawa Barat dan sebagian Jawa Elang JawaElang Jawa atau merupakan burung endemic khas Jawa. Elang Jawa memiliki ciri khas berupa jambul yang berjumlah dua sampai empat helai dengan panjang sekitar 12 cm. Dilansir detikInet, menurut data yang dimiliki oleh Taman Safari Indonesia tahun 2018, jumlah Elang Jawa tidak lebih dari 200 pasang. Populasi ini terbilang cukup kecil bahkan dibawah batas aman dan dapat mengancam kelestarian SuriliSurili merupakan jenis satwa khas Jawa Barat yang memiliki habitat pada 3 tipe ekosistem yaitu dataran rendah, hutan sub pegunungan, dan hutan pegunungan. Surili memiliki ukuran tubuh yang sedang hingga besar, memiliki bulu abu-abu diseluruh tubuhnya namun dibagian dadanya berwarna putih. Surili merupakan salah satu jenis satwa yang hampir punah dikarenakan berkurangnya habitat tempat hidupnya akibat maraknya penebangan hutan KancilPelanduk Jawa atau yang biasa disebut dengan Kancil merupakan hewan khas Pulau Jawa. Hewan ini biasanya berukuran kecil dengan memiliki bulu berwarna coklat kemerahan dan berwarna putih pada bagian bawah tubuhnya. Kancil atau Pelanduk Jaw aini juga merupakan hewan yang dilindungi karena populasinya hampir Kukang JawaKukang Jawa memiliki sebaran yang terbatas di Pulau Jawa seperti pada Kawasan Taman Nasional, Cagar Alam, dan Suaka Marga Satwa. Dilansir dari laman populasi Kukang Jawa tercatat sangat rendah dan terindikasi mengalami penurunan populasi lebih dari 80% dari luas sebarannya. Kukang Jawa merupakan satwa yang dapat ditemukan di hutan sekunder, perkebunan, dan di dalam hutan Landak JawaHewan yang tubuhnya diselimuti rambut halus dan duri yang tebal ini juga merupakan jenis satwa yang dilindungi dan hampir punah seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar yang Dilindungi. Bahkan berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan populasi Landak Jawa ini seperti dilakukannya pelepasan Landak Jawa oleh Balai KSDA Jogja pada Agustus 2022 Lutung JawaLutung Jawa merupakan salah satu jenis primata endemik Indonesia yang masuk kedalam kategori satwa yang dilindungi Negara berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 733/Kpts-11/1999 tentang penetapan Lutung Jawa sebagai satwa yang ini ditulis oleh Talita Leilani Putri peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom. Simak Video "Tiba di Candi Borobudur, Biksu Thudong Terharu" [GambasVideo 20detik] ahr/sip

AbstrakKeberadaansatwa liar di cagar alam diharapkan terus lestari dan menjadi simpanan sumberdaya genetik dimasa yang akan data. Beragam aktivitas yang dilakukan di Cagar Alam Pulau Sempu (CAPS) saat ini dirasa sangat perlu dilakukan pengelolaan.

Bandung - Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional diperingati setiap 5 November. Melalui peringatan ini, seluruh masyarakat diajak untuk mengambil bagian dalam menjaga dan melestarikan keragaman flora dan fauna di Indonesia. Salah satu tolak ukur untuk tingkat kepunahan suatu spesies adalah status satu organisasi yang senantiasa melakukan penelitian terhadap status konservasi berbagai spesies adalah the International Union for Conservation of Nature's Red List of Threatened Species IUCN. Dalam menjabarkan status konservasi aneka spesies, IUCN mengeluarkan 9 kategori status konservasi yang disebut IUCN Red 9 kategori daftar merah IUCN yaitu kekurangan data Data Deficient/DD tidak mengkhawatirkan Least Concern/LC, mendekati terancam Near Threatened/NT, rentan Vulnerable/Vu, terancam berbahaya Endangered/EN, terancam kritis Critically Endangered/CR, punah di alam Extinct in the Wild/EW, punah Extinct, dan belum dievaluasi Not Evaluated/NE. Untuk memahami lebih lanjut terkait pembagian kategori ini, simak visualisasi berikut. Selain berbagai kategori tersebut, tolak ukur lainnya untuk melihat tingkat kelangkaan suatu spesies adalah apendiks yang dikeluarkan oleh Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora CITES.Menurut CITES, terdapat tiga appendiks. Apendiks I adalah daftar seluruh spesies yang dilarang untuk beredar dalam seluruh jenis perdagangan. Appendiks II merupakan spesies yang dapat semakin terancam punah jika perdagangan terus berlanjut tanpa diatur dan diawasi. Sedangkan, Appendiks III adalah spesies yang dilindungi di negara atau batas habitat tertentu yang sewaktu-waktu dapat naik tingkat menjadi Appendiks I atau dari berbagai jurnal, situs organisasi, dan situs resmi pemerintah, berikut 20 puspa dan satwa yang hampir Trenggiling Kritis - Appendix ITrenggiling Foto BBC MagazineTrenggiling adalah salah satu hewan mamalia yang dapat dijumpai di Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Malaysia. Di Indonesia sendiri, hewan dengan nama latin Manis javanica ini biasa ditemukan di area Jawa, Sumatera, dan khas trenggiling adalah memiliki sisik berbentuk runcing di sekujur tubuhnya yang dapat turut bergerak. Sisik tersebut menutup tubuh Trenggiling dari ujung nostril hingga ujung ekor. Sisik mamalia tersebut memiliki warna cokelat kekuningan, sedangkan bagian bawah tubuhnya tertutup rambut berwarna putih kecokelatan dan kulit berwarna abu-abu trenggiling dewasa memiliki panjang sekitar 79-88 cm dengan bobot 8-10 kg. Trenggiling memiliki kepala kecil yang runcing, mata kecil, mulut tanpa gigi, lidah kecil sepanjang 25 cm. Lidah panjang tersebut ia gunakan untuk menyantap semut, rayap, atau larva serangga. Dalam 21 tahun terakhir, populasi trenggiling turun 80 Tarsius Siau Kritis - Appendiks IITarsius Siau. Foto Siau merupakan spesies primata yang berhabitat di pulau Siau, Sulawesi Utara. Binatang nokturnal atau biasa aktif di malam hari ini memiliki nama latin Tarsius tumpara. Tarsius Siau menyukai tempat yang memiliki banyak rumpun bambu, akar pohon beringin, ataupun kayu yang berlubang sebagai tempat dirinya bersembunyi dan ini memiliki ciri tubuh ekor panjang yang berbulu hanya pada bagian ujungnya. Tarsius Siau memiliki bulu abu-abu gelap dengan bintik-bintik cokelat. Setiap tangan dan kaki hewan nokturnal ini memiliki lima jari panjang. Kepala tarsius Siau juga dapat berputar hingga 180 derajat layaknya burung utama primata ini adalah berbagai serangga seperti kecoa dan jangkrik. Namun, tarsius siau juga dapat memakan reptil kecil. Pada 2009, populasi tarsius Siau diperkirakan hanya tersisa ekor, menurun drastis sebanyak 80% dalam tiga generasi Rusa Bawean Kritis - Appendiks IRusa bawean. Foto sebagai pelari ulung, rusa bawean merupakan salah satu jenis yang hanya hidup di kawasan Laut Jawa. Hewan dengan nama latin Axis kuhlii ini merupakan satwa endemik Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa bawean biasanya aktif di sore hingga malam hari, sekitar pukul sampai WIB. Rusa bawean dewasa memiliki tinggi sekitar 65 cm dan panjang tubuh mencapai 140 cm. Rusa ini memiliki rambut pendek dengan tekstur halus berwarna kuning atau tidak menyukai kehadiran manusia, rusa bawean biasanya menghabiskan waktunya di hutan atau lereng curam. Saat ini, hanya tersisa sekitar 300-an rusa Orangutan Kalimantan Kritis - Appendiks IOrangutan. Foto Kalimantan adalah salah satu hewan endemik yang terbesar di area Kalimantan Indonesia, Sabah, dan Serawak Malaysia. Pongo pygmaeus banyak ditemukan di hutan dan lahan gambut dataran rendah di bawah 500 mdpl. Mereka senang menjelajah area itu karena memiliki banyak tanaman berbuah morfologi, orangutan Kalimantan memiliki rambut panjang dan kusut berwarna merah gelap kecokelatan. Warna wajahnya adalah merah muda, merah, dan hitam. Orangutan Kalimantan dewasa memiliki tinggi 1-1,5 meter dengan bobot sekitar 30-90 orangutan Sumatera yang juga Kritis, orangutan Kalimantan memiliki tubuh yang lebih besar dan warna rambut yang lebih gelap. Tingkah laku orangutan Kalimantan juga cukup berbeda lantaran kerap bergerak lebih lambat dan sering melakukan aktivitas di keberadaan orangutan Kalimantan terus tergerus dikarenakan kehilangan habitatnya. Dalam satu dekade terakhir, paling tidak terdapat 1,2 juta hektare kawasan hutan di Indonesia yang digunakan sebagai kawasan penebangan berskala besar. Bahkan dalam 20 tahun terakhir, habitat orangutan Kalimantan telah berkurang sekitar 55 Badak Sumatra Kritis - Appendiks IBadak Sumatra. Foto populasi badak Sumatra tersebar di berbagai negara Asia Tenggara. Kini, 70% populasi badak Sumatra dunia terletak di beberapa taman nasional di Sumatra. Hewan dengan nama latin Dicerorhinus sumatrensis ini biasanya ditemukan di daerah berbukit yang dekat dengan air. Selain itu, ia juga dapat dijumpai di hutan hujan tropis hingga rawa-rawa dataran Sumatra merupakan badak terkecil dengan panjang 2-3 meter, tinggi 1-1,5 meter, dan bobot 600-950 kg. Badak Sumatra memiliki dua cula. Cula depan berkisar 25-80 cm, sedangkan cula belakang tidak lebih dari 10 cm. Ia memiliki kulit tipis, halus, licun, dan berwarna cokelat Sumatra merupakan salah satu hewan yang paling rentan punah. Pada 2016, populasi satwa ini diperkirakan kurang dari 100 individu di alam. Populasi ini kian tergerus akibat perkembangan pembangunan di pulau Badak Jawa Kritis - Appendiks IBadak Jawa. Foto 1930-an, populasi badak Jawa terkonsentrasi di Taman Nasional Ujung Kulon. Badak Jawa sendiri menyukai habitat hutan hujan dataran rendah dan rawa-rawa. Kendati demikian, terdapat pula beberapa badan Jawa yang terdapat di ketinggian 600 mdpl dengan habitat hutan yang rimbun, semak yang rapat, dan terdapat banyak tempat Jawa merupakan badak bercula satu dengan panjang tubuh 3-4 meter, tinggi 1,2-1,7 meter, dan bobot sekitar kg. Cula yang dimiliki badak Jawa memiliki ukuran 20-30,5 cm dan biasanya ditemukan pada badak Jawa memiliki warna kulit abu-abu dan kulit tebal berlipat-lipat yang terlihat seperti lapisan baju baja. Pada 2021 lalu, populasi badak Jawa hanya tersisa 75 ekor, menjadikannya salah satu hewan dengan populasi paling Monyet Yaki Kritis - Appendiks IIMonyet yaki Foto yaki atau Monyet hitam Sulawesi adalah satwa endemik Pulau Sulawesi bagian utara. Primata yang memiliki nama latin Macaca nigra ini banyak dijumpai di area hutan, kawasan pesisir, bahkan di dataran tinggi hingga 2000 mdpl. Kendati demikian, monyet yaki juga sering ke area perkebunan untuk mencari satu ini memiliki bulu berwarna hitam legam mengkilat di sekujur tubuhnya, kecuali area wajah, telapak tangan, dan pantat. Monyet yaki dewasa memiliki tinggi sekitar 44-60 cm dengan bobot 7-15 kg. Ciri khas yang membuatnya berbeda dengan monyet lain adalah jambul di kepalanya dan ekor sepanjang 20 yaki biasa mengonsumsi berbagai bagian tumbuhan seperti daun, biji, bunga, umbi, dan buah. Namun, primata ini dapat memakan beberapa jenis serangga, moluska, invertebrata kecil, bahkan ular. Saat ini, populasi monyet yaki hanya tersisa sekitar Lutung Simakobu Kritis - Appendiks ILutung Simakobu merupakan salah satu primata terancam punah yang berasal dari Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Habitat simakobu terletak di hutan hujan dataran rendah atau hutan daerah rawa air payau dan tawar yang dekat dengan lereng memiliki tubuh yang dipenuhi rambut berwarna cokelat kehitaman dan wajah yang dipenuhi rambut berwarna hitam. Rata-rata simakobu memiliki tubuh pendek dan gemuk. Panjang tubuh simakobu berkisar 45-52 cm, sedangkan beratnya 6-9 kg. Ekor simakobu juga tergolong pendek, hanya 15 cm simakobu terus terancam karena perburuan liar dan rusaknya habitat akibat deforestasi. Jumlah simakobu menurun sekitar 22-75 persen dari tahun 1980 hingga saat Beruk Mentawai Kritis - Appendiks IIBeruk Mentawai adalah satu-satunya monyet endemik kepulauan Mentawai, Sumatra. Hewan dengan nama latin Macaca pagensis ini dapat ditemui di area hutan bakau, pesisir pantai, hutan primer, dan hutan sekunder. Persebarannya terbatas di pulau Pagai Selatan, Pagai Utara, dan Sipora di Kepulauan Mentawai, Mentawai dewasa memiliki panjang tubuh 40-55 cm dengan bobot 4,5-9 kg. Panjang ekor primata ini sekitar 10-16 cm. Beruk Mentawai memiliki bulu cokelat kekuningan di sekitar tubuhnya dengan mahkota berwarna cokelat dan rambut pada dahi serta mantel yang lebih yang satu ini memakan berbagai jenis daun, bunga, biji-bijian, dan buah-buahan. Biasanya, beruk Mentawai tinggal di atas pohon sekitar 24-36 meter. Pada 2004, populasi beruk Mentawai hanya tersisa ekor, menyusut 86 persen dari tahun Kukang Jawa Kritis - Appendiks IKukang Jawa banyak tersebar di Pulau Jawa, terutama dalam kawasan taman nasional cagar alam atau suaka margasatwa. Hewan dengan nama latin Nycticebus javanicus ini banyak ditemukan di hutan sekunder, perkebunan, dan batas tertentu dalam hutan tubuh hewan nokturnal ini sekitar 28-32 cm, bobot sekitar 575-750 gram, dan panjang ekor 10-20 cm. Kukang Jawa biasanya dipenuhi oleh rambut kelabu keputihan di sekujur tubuhnya. Ciri khas Kukang Jawa adalah terdapat rambut di sekitar telinga dan mata yang berwarna cokelat dan membentuk bulatan sehingga menyerupai makanan sehari-hari, kukang Jawa biasanya menyantap getah kayu, nektar bunga, serangga, dan beberapa jenis buah-buahan. Populasi kukang Jawa terus menyusut lantaran kerap diburu dan habitat yang semakin mengecil. Dalam 24 tahun terakhir, diperkirakan populasinya menurun hingga 80%.11. Surili GentingSurili Foto Ismet SelametSurili adalah satwa khas Jawa Barat dan Banten. Primata ini tersebar di area hutan pantai sampai hutan pegunungan, mulai dari 0-2000 mdpl. Hewan dengan nama lain Presbytis comata ini kerap dijumpai di perbatasan antara hutan dengan kebun dewasa biasanya memiliki panjang sekitar 42-60 cm, bobot 6,5 kg, dan panjang ekor sekitar 56-72 cm. Punggung primata satu ini biasanya berwarna hitam atau cokelat tua keabuan. Sedangkan, tubuh bagian depan surili memiliki warna surili menyantap daun muda, kuncup daun, buah, bunga, dan biji-bijian. Namun, surili juga dapat menyantap serangga, jamur, dan tanah. Surili yang sangat tergantung dengan keberadaan hutan sebagai tempat hidupnya semakin menurun populasinya seiring dengan maraknya penebangan Paus Biru Genting - Appendiks IPaus biru Foto CNNKendati dapat ditemukan di nyaris seluruh belahan samudra, termasuk di perairan Indonesia. Umumnya, hewan dengan nama latin Balaenoptera musculus ini terdapat di perairan Antartika, Samudra Hindia, dan Samudra mamalia terbesar di dunia ini memiliki panjang tubuh 33 meter dan bobot sekitar 181 ton. Warna punggung paus biru didominasi oleh warna biru kehijauan atau abu-abu, sedangkan bagian perutnya memiliki warna yang lebih awal abad ke-20, populasi paus biru amat melimpah dengan kisaran sekitar ekor. Namun, populasi hewan ini terus menyusut hingga ekor saja. Pengikisan jumlah paus biru dikarenakan perburuan mamalia tersebut dan perubahan temperatur laut yang berpengaruh pada populasi krill, makanan utama paus Harimau Sumatra Genting - Appendiks IHarimau Sumatra Foto ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTOHarimau Sumatra merupakan hewan endemik Pulau Sumatra. Habitat Panthera tigris sumatrae ini adalah hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan. Nyaris seluruh harimau Sumatra yang tersisa berada di cagar alam, taman nasional, dan kebun Sumatra merupakan salah satu harimau yang bertubuh kecil. Harimau Sumatra dewasa memiliki panjang tubuh sekitar 198-250 cm, tinggi 60 cm, dan berat sekitar 90-140 kg. Keluarga Panthera yang satu ini memiliki lebih banyak janggut dan surai ketimbang sub-spesies harimau saat ini populasi harimau Sumatra hanya tersisa 400-600 ekor saja. Mamalia satu ini terus berkurang karena adanya degradasi lahan, penghancuran habitat, hingga perburuan dan perdagangan harimau secara Musang Air Genting - Appendiks IIMusang air adalah salah satu binatang semi akuatik yang hanya bisa ditemukan di Sumatra, Kalimantan Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. Habitat Cynogale bennettii ini adalah hutan rawa gambut atau hutan kering dataran rendah. Binatang ini biasanya beredar di sekitar sungai dan lahan terbiasa hidup di darat dan perairan, tubuh musang air pun sudah beradaptasi. Hewan ini memiliki mulut yang lebar dan kaki berselaput. Musang air merupakan salah satu hewan hewan dilindungi ini menyantap ikan, kepiting, katak, dan moluska air tawar sebagai makanannya. Namun, ia juga terkadang memakan mamalia kecil, burung, dan buah. Populasi musang air dipekirakan menyusut hingga 50% dalam 15 tahun terakhir akibat deforestasi hutan, pencemaran air, dan rusaknya daerah aliran Pesut Mahakam Genting - Appendiks IPesut Mahakam merupakan salah satu mamalia yang tersebar di air payau dekat pantai dan muara sungai. Oleh karena itu, mereka sering dijuluki lumba-lumba sungai sejati. Hewan yang memiliki nama latin Orcaella brevirostris ini banyak ditemukan di Sungai Mahakam, Kalimantan Mahakam memiliki bentuk serupa dengan lumba-lumba. Namun, moncong pesut sangat tumpul, tidak seperti moncong lumba-lumba yang panjang. Alhasil, kepala pesut memiliki bentuk membulat. Panjang pesut Mahakam dewasa sekitar 1,5-2,8 meter dengan berat 114-135 mamalia ini juga merupakan salah satu yang paling memprihatinkan. Pada 2018, pesut ini memiliki populasi global hanya sebanyak 80 ekor saja. Di Kalimantan, jumlah hewan ini terus menyusut akibat semakin sibuknya lalu lintas perairan Sungai Mahakam dan Edelweis KritisEdelweis Foto M Rofiq/detikTravelPara pendaki gunung pasti sudah tidak asing dengan bunga edelweis. Bunga yang dijuluki bunga abadi ini hidup di ketinggian antara mdpl. Bunga edelweis biasanya bermekaran di bulan April dan Agustus. Bunga ini tersebar di sekitar Asia Tengah, Tenggara, dan khas bunga edelweis adalah memiliki batang silinder, daun yang panjang dan tipis, berbulu lebat, serta tersebar. Bagian tengah bunga edelweis memiliki warna oranye dan kepala bunga menyerupai bunga aster. Bunga ini memiliki hormon etilen yang menyebabkan umur bunga itu dapat mencapai 100 dengan nama latin Anaphalis javanica ini merupakan salah satu bunga yang dilindungi, Bahkan, orang yang melanggar UU terkait pelestarian bunga ini dapat didenda hingga Rp100 juta. Populasi bunga ini kerap menurun karena sering dipetik oleh pendaki yang tidak bertanggung Acung JangkungAcung jangkung adalah salah satu tanaman endemik Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tumbuhan dengan nama latin Amorphophallus decus-silvae Backer & Aldrew ini memiliki tinggi yang dapat mencapai 2-3,5 meter. Ciri tanaman ini adalah memiliki warna tangkai keabu-abuan dengan bintik-bintik cokelat yang mengeluarkan bau menyengat saat mekar ini termasuk salah satu tumbuhan yang dilindungi. Saat ini, diperkirakan populasi tumbuhan ini sudah berada di bawah Salah satu faktor yang menjadi penyebab utama penurunan jumlah tumbuhan ini adalah alih fungsi Kantong SemarKantong semar Foto Getty Images/iStockphoto/Liyao XieKantong semar adalah salah satu tumbuhan yang menempel pada batang pohon. Biasanya, kantong semar tumbuh pada tanah atau tempat-tempat yang miskin unsur hara. Beberapa varian kantong semar hidup di tempat lembab, sedangkan terdapat varian lainnya yang hidup di tempat terbuka dengan banyak cahaya yang satu ini merupakan tumbuhan karnivora, yaitu tumbuhan pemakan daging seperti serangga dan hewan kecil. Tumbuhan tersebut melahap makanannya menggunakan kantong yang dilapisi oleh lilin yang sangat setidaknya 85 jenis kantong semar, terdapat 27 spesies terancam punah. Bahkan, salah satu jenis kantong semar yang memiliki nama latin Nephentes sumatrana masuk dalam status konservasi Anggrek HitamAnggrek hitam merupakan salah satu tumbuhan yang tersebar di area Kalimantan dan Sumatra. Biasanya, anggrek dengan nama latin Coelogyne pandurata ini hidup di pohon yang dekat dengan sungai serta memiliki kelembapan sekitar 60-85%. Tumbuhan ini biasanya berbunga saat akhir tahun, sekitar Oktober hingga endemik dari pulau Kalimantan ini terus terancam karena diburu oleh kolektor dan perusakan hutan. Bahkan, kebakaran hutan yang melanda kawasan Kalimantan pun turut berpengaruh pada keberadaan anggrek hitam yang terletak dalam Cagar Alam Padang Keruing GunungKeruing gunung atau dikenal juga dengan palahlar adalah salah satu jenis tumbuhan yang tersebar di berbagai area seperti Aceh, Bali, Lombok, Sumbawa, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Tumbuhan endemik di pulau Nusakambangan ini kerap ditemukan di area dengan kemiringan 0-40 derajat dan ketinggian 10-108 mdpl. Alhasil, tumbuhan ini biasa terdapat di dekat aliran dengan nama latin Dipterocarpus littoralis ini masuk ke dalam status konservasi kritis. Tumbuhan ini semakin berkurang karena kerap ditebang dan diambil secara ilegal untuk dijadikan kayu bakar. Simak Video "Jual Satwa Dilindungi, Pemuda Semarang Dibekuk Polisi Cyber" [GambasVideo 20detik] tya/tey Hewanendemik adalah jenis hewan asli yang mendiami suatu daerah tertentu, dimana jenis hewan tersebut tidak ditemukan di daerah lain dan terkadang jenis hewan ini menjadi ciri khas daerah tersebut. Di pulau Jawa terdapat beberapa hewan endemik, beberapa di antaranya berstatus "endangered"atau hampir punah. Dimana kebanyak hewan endemik ini adalah hewan yang dilindungi dan tidak boleh diburu d

Pulau Jawa adalah pulau dengan penduduk terpadat di Indonesia. Di pulau ini terdapat banyak kota besar dengan pembangunan yang luar biasa. Maka ketika berbicara tentang Pulau Jawa, banyak orang pasti akan langsung terpikir tentang hal-hal tahukah kamu bahwa sebenarnya Pulau Jawa juga memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa? Pada zaman dahulu pulau ini dihuni berbagai jenis hewan endemik dengan populasi yang banyak. Namun kini hewan-hewan tersebut sudah terancam punah karena aktivitas manusia di pulau saja hewan endemik Pulau Jawa yang kini semakin terancam itu? Ini dia enam di Badak jawa jawa Rhinoceros sondaicus sudah pasti masuk daftar ini. Badak ini adalah yang kedua terkecil dari lima spesies badak yang ada di dunia, tapi ukuran mereka tetap cukup besar dengan panjang mencapai 3 meter dan bobot lebih dari 2 ton. Seperti badak india, badak jawa hanya punya satu cula ini populasi badak jawa yang hidup bebas hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon. Jumlahnya pun sangat sedikit, tidak sampai 70 ekor, seperti dilaporkan laman World Wildlife. Maka badak jawa adalah spesies badak yang paling terancam Owa jawa berkurangnya hutan di Pulau Jawa tentu juga berpengaruh besar terhadap jenis hewan yang tinggal di pohon, yaitu primata. Owa jawa Hylobates moloch adalah salah satu yang terdampak. Primata endemik Pulau Jawa sebelah barat ini kini diberi status terancam oleh IUCN International Union for Conservation of Nature.Padahal owa jawa memiliki cukup banyak keunikan. Misalnya bahwa seperti manusia, kera ini hanya punya satu pasangan seumur hidup. Owa betina suka mengeluarkan teriakan yang terdengar seperti nyanyian, dan saking nyaringnya sampai bisa terdengar dari jarak 1 jawa juga adalah kera dengan lengan terpanjang jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Menggunakan lengannya itu mereka bisa berayun dengan sangat lincah dari dahan ke dahan. Dan owa jawa adalah hewan yang cerdas karena bisa mengenali dirinya di cermin. Sayang banget kan kalau hewan unik ini suatu saat nanti punah?3. Surili jawa owa jawa, primata endemik Pulau Jawa lain yang keberadaannya semakin terancam adalah surili jawa Presbytis comata. Terdapat dua subspesies dari monyet ini yaitu Presbytis comata comata yang menghuni hutan Jawa Barat dan Presbytis comata fredericae yang hidup di Jawa terancam mereka? Laman Animal Info menyebut bahwa pada akhir 1980an, hanya 4 persen dari habitat asli mereka yang tersisa. Tentu, saat ini habitat mereka sudah semakin berkurang lagi. Monyet ini adalah pemakan daun, maka berkurangnya populasi mereka banyak disebabkan oleh penebangan hutan liar. Baca Juga Mengerikan, 6 Wabah Mematikan yang Disebabkan oleh Hewan 4. Elang jawa jawa Nisaetus bartelsi disebut-sebut sangat mirip dengan burung garuda yang jadi lambang negara Indonesia. Sejak tahun 1992 juga burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia. Maka tentu cukup ironis bahwa keberadaan elang ini sudah semakin menetapkan status elang berukuran sedang ini sebagai terancam punah, dengan jumlah di alam bebas berkisar 300-500 ekor. Kehilangan habitat jadi penyebab utama populasi elang ini terus berkurang. Selain itu, mereka juga kerap diperdagangkan secara ilegal sebagai hewan Kancil jawa atau pelanduk disebut juga sebagai rusa tikus karena ukuran mereka yang kecil. Mereka adalah hewan ungulata terkecil di dunia, namun sebenarnya tidak termasuk ke dalam keluarga rusa sejati. Kancil jawa Tragulus javanicus adalah satu dari 10 spesies kancil yang ada di mungil yang satu ini pun tidak luput dari ancaman karena aktivitas manusia. Laman Animal Diversity menyebut bahwa kancil jawa sering diburu untuk diambil kulitnya yang berbulu halus. Populasi mereka pun terus berkurang, namun pengembangbiakan di kebun binatang telah diupayakan untuk menyelamatkan Macan tutul jawa tutul jawa Panthera pardus melas adalah subspesies dari macan tutul yang hidup di Pulau Jawa. Setelah harimau jawa punah, macan tutul jawa kini jadi satu-satunya spesies kucing besar yang masih ada di pulau Conservation Catalyst menyebut bahwa jumlah mereka di alam bebas diperkirakan hanya tinggal 250 ekor, sehingga status mereka pun sangat terancam. Sebabnya tentu adalah kehilangan habitat dan juga perburuan. Seperti badak jawa, macan tutul jawa juga terdapat di Taman Nasional Ujung enam hewan endemik Pulau Jawa yang kini sudah terancam punah. Pembangunan dan kemajuan di Pulau Jawa memang sangat menakjubkan, namun cukup disayangkan karena kemajuan tersebut turut menyebabkan populasi banyak hewan unik tersebut terus berkurang. Semoga upaya untuk menyelamatkan mereka dari kepunahan bisa membuahkan hasil ya! Baca Juga 7 Hewan Endemik Indonesia Ini Jarang Diketahui, Yakin Pernah Lihat? IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Hewanlangka yang menjadi ikon provinsi Jawa Barat ini merupakan satwa endemik pulau Jawa dan menjadi bagian dari sembilan subspesies Macan Tutul (Phantera pardus) di dunia. Philautus jacobsoni dinyatakan hampir punah dengan alasan daerah yang menjadi habitatnya kurang dari 10 km2, semua individu dari jenis katak ini hanya terdapat di
Kompas TV internasional kompas dunia Minggu, 11 Juni 2023 0810 WIB Enam belas ekor badak putih selatan dilepas di alam liar taman nasional Garamba, Republik Demokratik Kongo DR Kongo. Menurut pernyataan bersama dari taman nasional dan kelompok konservasi, 16 badak putih selatan telah dipindahkan dari suatu daerah lindung di Afrika Selatan ke Garamba. Sumber Radio France International KINSHASA, – Enam belas ekor badak putih selatan dilepas di alam liar taman nasional Garamba, Republik Demokratik Kongo DR Kongo, kata para pejabat, seperti dilaporkan oleh France24, Sabtu 10/6/2023. Badak putih utara terakhir di taman tersebut, yang terletak di timur laut Republik Demokratik Kongo, diburu pada tahun 2006. Menurut pernyataan bersama dari taman nasional dan kelompok konservasi, 16 badak putih selatan telah dipindahkan dari suatu daerah lindung di Afrika Selatan ke Garamba. "Kembalinya badak putih ke Republik Demokratik Kongo adalah bukti komitmen negara kita terhadap konservasi keanekaragaman hayati," kata Yves Milan Ngangay, Direktur Jenderal Institut Konservasi Alam Republik Demokratik Kongo ICCN, dalam pernyataan. Operasi ini dipimpin oleh ICCN, organisasi non-pemerintah African Parks, dan perusahaan pertambangan Kanada, Barrick Gold, yang mensponsori pemindahan badak. Taman Nasional Garamba, yang didirikan pada tahun 1938, merupakan salah satu taman tertua di Afrika. Namun, konflik, perburuan liar, dan ketidakamanan kronis di Republik Demokratik Kongo yang tidak stabil telah menghancurkan populasi satwa liar di sana selama bertahun-tahun. CEO African Parks, Peter Fearnhead, juga dikutip dalam pernyataan tersebut mengatakan bahwa upaya penyelamatan badak putih utara di taman tersebut terlambat dan tidak cukup. "Pengenalan kembali ini adalah awal dari suatu proses di mana badak putih selatan sebagai alternatif genetik terdekat dapat menggantikan peran badak putih utara di lanskap ini," katanya. Baca Juga 15 Badak Jawa di Ujung Kulon Hilang dari Pantauan, Diduga akibat Perburuan Enam belas ekor badak putih selatan dilepas di alam liar taman nasional Garamba, Republik Demokratik Kongo DR Kongo, sementara badak putih utara terakhir di taman tersebut, yang terletak di timur laut Republik Demokratik Kongo, diburu pada tahun 2006. Sumber Zigomar Diperkirakan akan ada lebih banyak badak putih selatan yang akan dikirim ke Taman Nasional Garamba di masa depan. Badak putih selatan atau badak putih selatan Ceratotherium simum simum adalah salah satu subspesies badak putih yang lainnya adalah badak putih utara yang sangat langka. Ini adalah subspesies badak putih yang paling umum dan tersebar luas. Badak putih selatan merupakan salah satu hewan darat terbesar dan terberat di dunia. Ia memiliki tubuh yang besar dan kepala besar, leher pendek, dan dada lebar. Betina memiliki berat sekitar kg dan jantan sekitar kg. Panjang tubuh dan kepala adalah 3,4-4 m dengan tinggi pundak 160-186 cm. Badak ini memiliki dua tanduk di moncongnya. Tanduk depan lebih besar dari tanduk yang lain dan memiliki panjang rata-rata 60 cm dan dapat mencapai 150 cm. Biasanya, betina memiliki tanduk yang lebih panjang tetapi lebih tipis daripada jantan, yang memiliki tanduk yang lebih besar tetapi lebih pendek. Badak putih selatan terdaftar sebagai Hampir Terancam. Ancamannya terutama berasal dari hilangnya habitat dan perburuan liar untuk tanduk badak yang digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok. Badak putih selatan hampir punah menjelang akhir abad ke-19 setelah jumlahnya tereduksi menjadi sekitar 20-50 ekor di KwaZulu-Natal akibat perburuan olahraga dan pembabatan lahan. Jumlahnya meningkat pesat dari tahun 1992 hingga 2010 berkat upaya perlindungan dan pemindahan yang intensif, namun pertumbuhan populasi melambat seiring dengan meningkatnya perburuan liar, dengan jumlahnya menurun dari tahun 2012 hingga 2017. Sumber France24 BERITA LAINNYA Sebagian besar primata di Indonesia dilindungi, termasuk monyet hitam dari Sulawesi. Monyet hitam Sulawesi (Macaca nigra) adalah hewan yang dilindungi di Indonesia berdasarkan UU RI No. 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya hayati dan ekosistemnya serta Peraturan No. LHK. 20 tahun 2018 tentang penentuan jenis tanaman dan hewan yang dilindungi. Hewan Endemik Asli Indonesia Bagian Barat - Kids, apakah kamu tahu apa saja jenis-jenis atau contoh hewan endemik asli dari Indonesia bagian barat? Indonesia punya beragam fauna yang tersebar dalam 3 bagian, yaitu zona fauna Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. Bermacam-macam hewan asli ini adalah salah satu kekayaan Tanah Air. Zona fauna Indonesia bagian barat sendiri disebut fauna Asiatis. Wilayahnya meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali. Baca Juga Mengenal Burung Kasuari, Burung Endemik Indonesia yang Berbahaya di Dunia dari Papua Ciri-ciri fauna endemik Indonesia bagian barat adalah mamalia berukuran besar, banyak jenis kera, warna bulu spesies burung kurang menarik tapi kicauannya merdu. Nah, inilah beberapa ragam hewan endemik asli dari Indonesia Barat Hewan Endemik Asli Indonesia Bagian Barat piqsels Hewan Endemik Asli Indonesia Bagian Barat 1. Gajah Sumatra Seperti namanya, Gajah Sumatra Elephas maximus sumatrensis adalah jenis gajah yang berasal dari Sumatra. Gajah ini adalah mamalia terbesar di Indonesia, lo. Namun dibanding jenis gajah lain, Gajah Sumatra punya gading yang berukuran lebih pendek. 2. Badak Jawa Badak Jawa Rhinoceros sondaicus adalah hewan endemik yang berasal dari Jawa, khususnya Jawa Barat. Hewan ini termasuk langka karena sudah terancam punah. Hal ini disebabkan oleh perburuan liar. Badak bercula satu kecil ini punya cula yang umumnya lebih kecil daripada spesies badak lainnya. Baca Juga Contoh Hewan Endemik Asli dari Indonesia Bagian Timur 3. Bekantan pixabay Bekantan, Hewan Endemik Asli Indonesia Bagian Barat Bekantan Nasalis larvatus adalah hewan asli Indonesia dari Kalimantan. Salah satu jenis monyet ini tersebar di hutan bakau, rawa, dan hutan pantai. Hal yang membuat hewan ini unik dan berbeda dari jenis monyet lain adalah hidungnya yang besar dan perutnya yang buncit, Kids. 4. Orang utan Orang utan Pongo abelii, Pongo pygmaeus, dan Pongo tapanuliensis adalah salah satu jenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat. Mereka hidup di hutan tropis Indonesia dan Malaysia, khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatra. 5. Jalak Bali Jalak Bali Leucopsar rothschildi adalah salah satu jenis burung pengicau. Ukurannya sedang dengan 90% bulu berwarna putih bersih, tapi pada ujung bulu sayap dan bulu ekornya ada warna hitam lebarnya 25 mm. Pelupuk matanya berwarna biru tua, paruhnya runcing sepanjang 2–3 cm, di bagian ujungnya berwarna kuning kecoklatan, dan rahangnya berwarna abu-abu kehitaman. Nah, itulah tadi beberapa contoh hewan atau fauna endemik asli dari Indonesia bagian barat. Baca Juga 20 Contoh Hewan Endemik Asli dari Indonesia yang Unik - Ayo kunjungi dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani dunia pelajaran anak Indonesia. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Beberapahasil penelitian memperlihatkan bahwa surili mengkonsumsi lebih dari 75 jenis tumbuhan yang berbeda. Penyebaran Surili (Presbytis comata) hanya terdapat di Jawa Barat, terutama di kawasan hutan yang yang tergolong kawasan konservasi (Taman Nasional, Cagar Alam) dan hutan lindung. Surili tersebar mulai dari hutan pantai sampai hutan

KetuaPengurus Yayasan Owa Jawa, Noviar Andayani menjelaskan 4 ekor satwa endemik Jawa yang akan dilepasliarkan itu telah menjalani proses rehabilitasi selama 7-11 tahun di Javan Gibbon Center

Bantengjawa menyebar di jawa madura dan bali dimana dapat ditemukan di beberapa taman nasional seperti ujung kulon alas purwo meru betiri

SepertiTTS pada umumnya, berbeda dengan game TTS Cak Lontong yang lebih menjengkelkan, Hewan endemik Jawa Barat yang hampir punah: SURILI; Perjalanan jarak jauh dalam kegiatan ekspedisi: SAFARI; Orang yang mengantarkan barang dengan cepat: KURIR; Perantara / Makelar: CALO;
ZkleMW.
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/931
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/97
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/578
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/160
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/916
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/887
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/430
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/901
  • hewan endemik jawa barat yang hampir punah tts