Sebagaibagian dari makhluk sosial memang sudah sewajarnya setiap orang harus bisa menjaga kerukunan antar sesama, baik itu di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan sekolah. Hidup rukun sendiri memiliki arti sebagai suatu sikap yang dapat menjaga hubungan baik dengan sesama.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri. Sudah menjadi kodrat dan hukum alam, disadari atau tidak disadari ketergantungan dengan orang lain menjadi suatu keharusan. Kita membutuhkan kawan juga tetangga untuk menjalin sangat beragam, ada yang ramah, supel, dan mudah bergaul, ada juga yang jaim, pendiam, dan angkuh. Juga ada yang nyantai, gak peduli, dan masa bodoh. Semua akan kita temui dalam bertetangga. Dengan demikian kita harus mengerti mereka dan bisa memahami karakter tetangga, agar hidup nyaman dan membawa kedamaian. Kerukunan dalam bertetangga sangat diharapkan, jangan sampai justru karena ulah tetangga malah menjadikan hidup tidak tenang dan menjadi sumber perselisihan. Banyak kita temui antar tetangga tidak akur, bahkan bersaing dan saling menjatuhkan, kalau sudah demikian malah menimbulkan kesenjangan sosial juga timbul persaingan yang tidak di lingkungan desa dan kota tentu berbeda, jika di desa keakraban antar tetangga masih tampak. Saling pinjam meminjam masih terlihat. Misalnya saat saya membutuhkan sesuatu, maka dengan ringan hati tetangga meminjamkannya. Demikian juga sebaliknya, jika mereka membutuhkan dan kita ada maka saling membantu adalah tak jarang, jika maaf sampai pinjam uang atau ngutang. Kebiasaan di desa hal itu masih sering dijumpai. Walaupun ketika mengembalikan tidak sesuai dengan janjinya. Bahkan mungkin ada yang lupa mengembalikannya. Begitulah jika hidup di lingkungan pedesaan. Sebagai pengalaman, berikut empat hal unik bertetangga di daerah pedesaan. Warga desa bekerja sama saat mempersiapkan lomba kebersihana dan keindahan di RT 2 Singgahan Tuban Jawa Timur. Dokumentasi pribadi Pertama, masyarakat kampung masih kental hubungan yang akrab maka relasi yang dilakukan cukup nyaman. Satu sama lain dengan mudah meminjam. Hal seperti itu sudah biasa dan masih berlaku di lingkungan pedesaan. Bahkan kehilangan barang dan tidak dikembalikan pada pemiliknya, hal yang lumrah. Entah karena lupa atau memang jika ada tetangga yang sedang punya hajat, biasanya akan membuat aneka kue dan pinjam cetakan kue tetangga. Karena sudah lama dan sudah berpindah tangan maka cetakan itu raib entah ke yang sampai saat ini masih berlaku adalah jika ada salah satu tetangga yang kerepotan maka tanpa dimintai bantuan pun para tetangga segera membantu. Begitulah kebiasaan unik yang masih kita temui di desa. Gang masjid adalah kawasana rumah penulis dengan rumah tetangga. Kebiasaan kerja bakti menjadi pemandangan yang biasa disela-sela liburan. Dokumentasi pribadi Kedua, ringan tangan dan guyup rukunSalah satu fungsi bertetangga adalah saling membantu jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Bahkan dalam beragama kita dianjurkan untuk saling menolong dan hidup minggu ini warga desa tempat tinggal saya akan mengadakan lomba kebersihan dan keindahan antar RT, semua warga bahu-membahu, bekerja bakti untuk membuat komando dari ketua RT, ditanggapi dengan serius dan saling memahami. Semua ibu-ibu warga RT diminta menyetorkan 4 tanaman yang terdiri dari 2 tanaman hias, 1 tanaman toga, dan 1 tanaman kompak Ibu-ibu menyetorkan tanaman tanpa merasa terbebani. Semua menyumbangkannya dengan ikhlas tanpa pamrih. Taman pun dibuat oleh semua warga tanpa ada bayaran dari siapapun. bahkan ada yang dengan suka rela menyumbangkan lebih suka memberikan sedekah barang dari pada uangKegiatan di desa banyak sekali, mulai dari bersih desa, perayaan ulang tahun kemerdekaan, peringatan hari besar Islam, dan setiap suro atau 1 Muharram, kampung-kampung mengadakan peringatan bersih desa atau apapun acaranya yang dikemas berbagai bentuk kegiatan. Biasanya perangkat desa akan lebih mudah meminta sumbangan berupa aneka makanan dari pada minta sumbangan berupa juga ketika peringatan hari besar Islam, ketika memperingati maulud Nabi Muhammad SAW, pengurus takmir cukup meminta snak berupa jajanan. Hal ini lebih mudah terkumpul dari pada minta sumbangan kebiasaan sengketa karena pathok pembatasDiantara kelebihan dan keunggulan bertetangga di pedesaan telah disebutkan di atas, namun juga ada sisi kelemahannya. Satu hal yang sering kita temui adalah terjadinya perselisihan gara-gara pathok pembatas tanah milik tetangga A sudah ada pembatas dengan ukuran yang sudah ditetapkan, namun tetangga B yang di sebelahnya mengklaim bahwa pathok pembatas masuk di wilayah tanah miliknya. Nah, kalau sudah begitu pasti akan timbul pertikaian yang tak berujung, masing-masing mengklaim sama-sama belum ada titik temu biasanya akan dibawa ke balai desa dan diputuskan oleh pamong desa yang disaksikan oleh pihak kecamatan. Setelah terjadi putusan maka keduanya harus bisa menerima dengan tangan dan Ibu, menjadi penting menjalin hubungan dengan tetangga, apalagi tetangga yang dekat dengan rumah. Karena jika terjadi kerepotan maka tetanggalah yang pertama kali akan membantu kita. Rasulullah SWA bersabda dalam hadisnya yang berbunyi "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari ahir maka hendaklah memuliakan tetangganya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari ahir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Bukhori Muslim"Salam sehat selalu, semoga bermanfaat 1 2 3 Lihat Sosbud Selengkapnya
RukunWarga (RW) & Rukun Tetangga (RT) KUMPULREJO.DESA.ID - RT dan RW adalah istilah yang tidak asing di Indonesia. Hal ini cukup menarik karena Indonesia merancang lembaga dalam masyarakat yang dibagi atas dasar wilayah hingga jangkauan yang kecil di bawah kelurahan. RW Salah satu bentuk organisasi masyarakat yang dibuat berdasarkan pembagian
- Contoh pengamalan Pancasila sila 1 sampai 5 dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di rumah dan lingkungan keluarga. Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga menjadi pilar ideologis bagi segenap bangsa Indonesia. Maka, Pancasila hendaknya menjadi pedoman dan panduan untuk menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengamalan Pancasila dapat pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan keluarga. Pancasila sebagai pedoman dalam berkehidupan dapat ditelisik dari asal-usulnya. Berasal dari bahasa Sanskerta, Pancasila terdiri dari kata panca yang berarti "lima", dan sila yang bermakna "prinsip" atau "asas". Dengan demikian, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila terdiri dari 5 sila, yaitu 1 Ketuhanan yang Maha Esa; 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; 3 Persatuan Indonesia; 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dijelaskan melalui buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi 2017 suntingan Al Khanif, Pancasila harus dikemukakan isi dan artinya secara kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam semua kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila inilah yang akan digali sebagai jalan keluar untuk menghadapi segala tantangan. Paparan Sri Edi Swasono bertajuk “Pancasila dan Tanggung Jawab Intelektual Kita” yang disampaikan dalam Kongres Pancasila ke-V 2013 menyebutkan, ide dan gagasan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia merupakan perintah juga Beda Isi Piagam Jakarta dengan Pancasila dan Sejarah Perubahannya Tokoh-tokoh Perumus UUD 1945, Sejarah BPUPKI, dan Perannya Apa Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945? Bunyi Pancasila dan Lambangnya Isi atau bunyi 5 sila dalam Pancasila dan masing-masing lambang atau simbolnya adalah sebagai berikut Ketuhanan yang Maha Esa; dilambangkan dengan bintang. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dilambangkan dengan rantai. Persatuan Indonesia; dilambangkan dengan pohon beringin. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dilambangkan dengan kepala banteng. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; dilambangkan dengan padi dan kapas. Baca juga Isi Pasal 17 UUD 1945 Tentang Kementerian Negara RI dan Tugasnya Pengamalan Sila ke-5 Pancasila di Lingkungan Tempat Bermain Contoh Partisipasi Politik Warga Negara dalam Kehidupan Berbangsa Contoh Pengamalan Pancasila 1-5 di Rumah & Lingkungan Keluarga Sila ke-1 Melaksanakan ibadah tepat waktu Mengingatkan anggota keluarga untuk melaksanakan ibadah. Melaksanakan ibadah bersama-sama anggota keluarga. Merayakan hari-hari besar agama bersama-sama anggota keluarga. Membimbing anggota keluarga untuk memperdalam ilmu agama. Infografik SC Pengamalan Pancasila. Sila ke-2 Melaksanakan kewajiban sebagai anggota keluarga. Menolong anggota keluarga yang mengalami kesusahan. Menerima hak sebagai anggota keluarga. Gemar melakukan kegiatan untuk kepentingan bersama. Saling menghargai dan menghormati sesama anggota keluarga. Sila ke-3 Giat belajar agar dapat membanggakan keluarga. Mengembangkan perilaku hormat kepada orang yang lebih tua. Menghargai anggota keluarga yang lebih muda. Selalu menjaga kerukunan dengan sesama anggota keluarga. Membantu berbagai kegiatan dalam keluarga. Baca juga Pengamalan Pancasila Sila ke-4 di Lingkungan Tempat Bermain Karakteristik Partisipasi Politik Ciri-ciri, Penerapan, & Contoh Tugas TNI Sejarah, Peran, & Fungsinya sebagai Alat Pertahanan RI Sila ke-4 Menyelesaikan masalah di dalam keluarga dengan cara musyawarah. Berjiwa besar untuk menerima dan mempertimbangkan pendapat sesama anggota keluarga. Tidak boleh memaksakan kehendak sendiri kepada anggota keluarga yang lain. Setiap anggota keluarga menerima dan menghargai hasil keputusan bersama. Setiap anggota keluarga bertanggung jawab untuk melaksanakan hasil keputusan musyawarah. Sila ke-5 Bergotong-royong menyelesaikan pekerjaan dalam keluarga. Bekerja keras dalam menyelesaikan masalah keluarga. Saling membantu antar sesama anggota keluarga. Bersikap adil dalam pembagian hak dan kewajiban setiap anggota keluarga. Menjaga kerukunan dan persatuan dengan sesama anggota keluarga. Nilai-Nilai Luhur dalam Setiap Sila dalam Pancasila Nilai-nilai Pancasila digali dari budaya bangsa dan memiliki nilai dasar yang diakui secara universal sehingga tidak lekang oleh perjalanan waktu, yang berarti tidak akan pernah berubah selama negara lndonesia masih ini adalah nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap sila dalam Pancasila, seperti dikutip modul Lokakarya Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 2013 Sila pertama Pancasila menggambarkan soal kemajemukan bangsa lndonesia, melalui kehidupan keagamaan yang kuat dengan beralndaskan moral dalam kehidupan ketatanegaraannya. Hal tersebut membuktikan bangsa Indonesia sejak dulu adalah bangsa yang religius, sehingga dalam bernegara, bangsa lndonesia mempunyai pedoman hidup yang berke-Tuhan-an. Nilai luhur yang terkandung dalam sila kedua Pancasila merupakan bentuk kesadaran dari bangsa lndonesia yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sesuai budaya bngsa lndonesia yang majemuk dan beragam. Sila ketiga Pancasila mencerminkan adanya kesadaran akan kemajemukan dan keberagaman bangsa lndonesia. Yang mana, semua itu harus dipelihara dan dijaga keberadaannya dalam satu wadah yang satu, sehingga persatuan dalam perbedaan adalah hal yang sangat mendukung. Dalam sila keempat Pancasila, nilai luhur yang terkandung merupakan perwujudan kesadaran bangsa lndonesaia untuk selalu mengutamakan gotong royong dan msuyarawah di dalam mengambil sutau keputusan, sehingga keragaman tetap dapat dipertahankan dalam satu kesatuan. Nilai luhur yang terkandung dalam sila kelima Pancasila merupakan suatu cita-cita bangsa lndonesia untuk selalu mengutamakan prinsip-prinsip keadilan dalam mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur. Baca juga Sejarah Masjid Sunan Ampel Pendiri, Kota Lokasi, & Gaya Arsitektur Sejarah Kerajaan Kendan Letak, Raja, Penerus Tarumanegara Apa Saja Hasil Kebudayaan Sejarah Manusia Purba Zaman Neolitikum? - Pendidikan Penulis Iswara N RadityaEditor Agung DHPenyelaras Yulaika Ramadhani
Sesuaidengan tingkatannya Forum Kerukunan Umat Beragama dibentuk di Provinsi dan Kabupaten. Dengan hubungan yang bersifat konsultatif dengan tugas melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat, menampung aspirasi Ormas keagamaan dan aspirasi masyarakat, menyalurkan aspirasi dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan.

Cara Menjaga Kerukunan dengan Tetangga – Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Artinya, kita membutuhkan orang lain untuk saling mendukung dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam hal ini, manusia menjalani kehidupan sosial bermasyarakat yang sangat kuat, sehingga hubungan tersebut harus dijaga dengan baik agar tidak terjadi perselisihan, pertengkaran, atau permusuhan yang menciptakan jarak. Menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat terutama tetangga sekitar sangat penting untuk dilakukan karena kita hidup selalu butuh orang lain tetangga, mereka pun terkadang membutuhkan kita untuk meminta bantuan atau melakukan sesuatu. Kehidupan bertetangga yang rukun dan harmonis tentu saja membuat suasana menjadi bahagia, tenteram, aman, dan saling menyukai. Berikut ini adalah beberapa contoh cara menjaga kerukunan dengan tetangga yang harus kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari. 1. Saling Berbagi dengan Tetangga Etiket untuk menciptakan kerukunan dengan tetangga yang pertama adalah saling berbagi, entah itu berupa makanan, material, tenaga, uang, dan sebagainya. Kebiasaan saling berbagi dengan tetangga sekitar menumbuhkan perasaan saling peduli dan kebahagiaan di dalamnya. Oleh sebab itu, kita harus membiasakan berbagi sesuatu dengan tetangga sekitar agar menjadi lebih dekat. 2. Bertegur Sapa atau Mengucapkan Salam ketika Bertemu Tetangga Kedua, ketika kita bertemu dengan tetangga di depan rumah atau di jalan, maka hendaknya kita bertegur sapa dengan tetangga. Sikap saling menyapa tetangga sekitar dapat membuat kita makin akrab dan dekat dengan tetangga. Jadi kita tidak boleh pura-pura tidak melihat atau sengaja tidak menyapa saat bertemu tetangga. 3. Tidak Mengganggu Ketenangan Tetangga Cara menjaga kerukunan dengan tetangga selanjutnya adalah tidak mengganggu ketenangan tetangga sekitar. Kita harus menghindari hal-hal yang merusak ketenangan seperti memutar musik keras, berbicara terlalu keras, dan sebagainya. 4. Membantu Tetangga yang Membutuhkan Pertolongan Bila ada tetangga sekitar yang mengalami kesulitan, masalah, atau sangat membutuhkan pertolongan, maka kita harus segera menolong tetangga tersebut. Sikap seperti ini dapat menciptakan ikatan kuat dalam kehidupan bertetangga karena sejatinya kita hidup sebagai makhluk sosial yang harus saling tolong menolong. 5. Tidak Berprasangka Buruk terhadap Tetangga Kita dilarang berprasangka buruk terhadap tetangga sekitar meskipun tindakan dan perbuatan mereka tidak kita sukai. Sebaliknya, kita harus membiasakan berprasangka baik terhadap tetangga agar kerukunan dan keharmonisan dapat tetap terjaga. 6. Menerapkan Sikap Toleransi terhadap Tetangga yang Beda Agama Jika ada tetangga sekitar yang berbeda agama dengan kita, maka kita wajib memiliki sikap toleransi dan menghargai tetangga tersebut. Artinya kita harus menghargai keyakinan tetangga dan tetap memperlakukan tetangga dengan baik tanpa membeda-bedakan. 7. Bersikap Ramah terhadap Tetangga Sikap ramah harus kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam kehidupan bertetangga. Sikap ramah membuat kita dihormati dan disukai oleh orang lain, hal ini juga dapat membentuk kerukunan dalam bertetangga. 8. Menjenguk Tetangga yang Sakit Cara menjaga kerukunan dengan tetangga selanjutnya adalah membiasakan menjenguk tetangga ketika sakit. Saat menjenguk orang sakit, hendaknya kita membawakan sesuatu yang bermanfaat, mencoba menyenangkan hati mereka, serta mendoakan kesembuhan mereka. 9. Berbicara dengan Bahasa yang Sopan terhadap Tetangga Saat berinteraksi sehari-hari dengan tetangga, kita harus berbicara menggunakan bahasa yang sopan dan halus terhadap tetangga. Cara tutur kata yang baik ini dapat membuat tetangga menyukai dan menghormati kita, sehingga kerukunan bertetangga akan terjalin dengan baik. 10. Menghargai Perbedaan Pendapat dengan Tetangga Perbedaan pendapat memang selalu ada dalam kehidupan sosial, termasuk dalam bertetangga. Jika kita punya pendapat yang berbeda dengan tetangga sekitar, maka hendaknya saling menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan pendapat pribadi kepada orang lain. Cara Menjaga Kerukunan dengan Tetangga Lebih Lengkap Menjaga privasi tetangga. Tidak membicarakan keburukan tetangga. Tidak merusak atau mengganggu kebun, halaman, dan lingkungan rumah milik tetangga. Gotong royong membantu tetangga yang terkena musibah. Melayani dan memperlakukan dengan baik saat tetangga datang bertamu. Meminjamkan kendaraan saat tetangga membutuhkannya. Menghadiri undangan tetangga. Memberi bantuan terhadap tetangga sekitar. Bersikap jujur terhadap tetangga. Meminta izin saat ingin meminjam barang milik tetangga. Mengucapkan salam dan mengetuk pintu saat bertamu ke rumah tetangga. Membicarakan masalah baik-baik dengan tetangga. Tahu batasan dalam perbuatan dan tindakan. Penutup Sekian pembahasan kali ini tentang cara kita menjaga kerukunan dengan tetangga sekitar. Kerukunan memang sangat penting untuk dijaga karena kita tidak dapat hidup sendirian dalam lingkup sosial. Dengan kehidupan rukun dengan tetangga, maka suasana menjadi lebih nyaman, harmonis, dan bahagia.

Lebihsemangat dalam belajar dan berusaha untuk selalu menjaga kerukunan antar sesama. 2. Bagaimana pelaksanaan kewajibanmu sebagai warga masyarakat? Jawaban: Saya selalu berusaha melaksanakan kewajiban sebagai warga masyarakat seperti menghormati tetangga, menjaga kebersihan lingkungan, mengikuti gotong-royong dan menjaga kerukunan dengan Agarpinjam meminjam dapat bermanfaat dan membawa kebaikan bagi kedua belah pihak maka peminjam berkewajiban: 1. Menjaga barang pinjaman dengan baik. 2. Memanfaatkan barang sesuai dengan perjanjian tanpa merusaknya. 3. Tidak meminjamkan barang pinjaman pada orang lain, kecuali mendapat izin dari pemilik barang. 4.
Sayaselalu berusaha melaksanakan kewajiban sebagai warga masyarakat seperti menghormati tetangga, menjaga kebersihan lingkungan, mengikuti gotong-royong dan menjaga kerukunan dengan tetangga.
Sebelummencari tahu hak dan kewajiban anak di lingkungan masyarakat, ingat lagi hak dan kewajiban anak di rumah dan di sekolah, yuk! Bukan hanya orang dewasa, anak-anak juga punya hak dan kewajiban. Hak merupakan sesuatu yang mutlak didapatkan oleh seseorang. Hak kita dapatkan setelah kewajiban dilaksanakan. Top1: sikap yang dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan adalah - Brainly.co.id. Pengarang: Peringkat 112. Ringkasan: . tuliskan 5 contoh kerjasama dalam bidang kehidupan pertahanan . Perhatikan tabel berikut 1.berakhirnya segala bentuk penjajahan2.berakhir setelah bentuk usaha dan perjuangan bangsa 3.lahirnya sebuah negara A menjaga persatuan B. persamaan hak dan kewajiban C. menghargai hak asasi manusia D. kerukunan antar umat beragama. 13. Sikap yang sesuai dengan nilai Pancasila di lingkungan keluarga adalah. A. menghormati guru B. menghormati tetangga yang berbeda agama C. saling menyayangi sesama anggota keluarga D. ikut bekerja bakti membersihkan Pasal3. Azas dan Dasar. Azas dan Dasar RW 06 adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 4. Sifat. RW 06 merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang Amanah, Terbuka, Bertanggungjawab bersifat kekeluargaan, kebersamaan, Demokratis, musyawarah dan mufakat sehingga tercipta WARGA yang Aman, damai dan Religius. Pasal 5. Tujuan. PolresJombang - Melalui kegiatan rutin sehari-hari oleh petugas patroli Polsek Mojowarno guna menciptakan situasi yang aman dan kondusif juga untuk jalin kedekatan dengan warga. Door To Door System merupakan kegiatan sambang dari satu rumah ke rumah lainnya yang secara rutin dilakukan oleh petugas kepolisian untuk menjalin kemitraan dengan warganya guna mencari informasi yang berkembang 87OR3W.
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/856
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/946
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/619
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/996
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/727
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/653
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/235
  • 1hpfjik0s8.pages.dev/384
  • menjaga kerukunan dengan tetangga merupakan bentuk kewajiban di lingkungan